Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Saluran Pencernaan Ternak Ruminansia

Saluran Pencernaan Ternak Ruminansia

 1. Rumen

    Perut ini adalah kantong penampungan pertama pakan setelah pakan dikunyah dan ditelan. Selama proses ruminasi, terjadi pula eruktasi, yaitu gerakan pembebasan karbondioksida (CO) dan gas metana hasil fermentasi yang digerakkan oleh kantong bagian atas rumen ke arah bawah dan depan sehingga rongga esofagus melebar dan gas dapat keluar.

       Setelah pakan dikunyah dan dicampur dengan air liur, pakan tersebut ditelan dan dimasukkan kedalam rumen. Namun, sebagian makanan yang sudah halus langsung masuk ke retikulum. Pada sapi dewasa daya tampung rumen sekitar 40 galon atau sebanyak 300 pound (+- 136 kg) bahan. 

Rumen, Retikulum, omasum dan Abomasum

    Didalam rumen, makanan atau pakan yang masih kasar mengalami fermentasi atau mendapat pengaruh bakteri yang memecah selulosa dari dinding sel tanaman. Akibatnya, zat makanan yang tertutup oleh dinding selulosa tersebut dapat diolah enzim sehingga makanan menjadi lebih lunak dan halus.

    Setelah itu, makanan atau hijauan yang masih kasar dikeluarkan kembali dalam bentuk bolus dari rumen ke mulut. Proses ini disebut regurgitasi. Didalam mulut, bolus/ makanan akan dikunyah lagi sehingga partikelnya akan menjadi lebih kecil. Proses ini disebut remastikasi. Oleh karena itu, pada saat lelah merumput, ternak ruminansia biasanya berbaring dan senang mengunyah - ngunyah kembali. Selanjutnya, pakan akan mengalami proses yang disebut redeglutasi, yaitu penelanan kembali pakan dari mulut yang sudah mengalami proses remastikasi.

Di dalam rumen terdapat empat kantong, yaitu : 

a. Kantong buntu dorsovental (blind sac)

b. Kantong dorsal

c. Kantong midventro

d. Kantong cranio- ventral, dan

Keempat kantong ini yang mengatur gerakkan rumen sehingga pencernaan pakan dapat terlaksana dan partikel- partikel yang telah halus selanjutnya masuk ke retikulum. Antara rumen dan retikulum pada ternak muda terdapat lipatan yang menghubungkan langsung esofagus dengan reticular- omasal orifice ( orifis retikuloomasal) . Lipatan ini disebut oesophagial groove ( alur esofagus). Hal ini berguna untuk bypass rumen,yaitu air susu dari esofagus langsung dialirkan ke daerah abomasum.

Rumen menampung 71% dari volume total perut. Dalam rumen dhasilkan asam lemak asiri ( volatile fatty acid/ VFA) dan asam amino mikroorganisme. VFA dipakai sebagai sumber energi, sedangkan asam amino mikroorganisme sebagai sumber protein. 

2. Retikulum

    Pakan yang sudah halus akan masuk ke dalam retikulum. Retikulum letaknya berhadapan langsung dengan rumen, satu sama lain tidak terpisah, sehingga partikel- pertikel pakan bebas melewatinya. Bagian dalam dari retikulum seperti sarang lebah dan disebut lampung jaring. Bagian ini berperan utama sebagai penyaring benda berat seperti paku atau potongan kawat yang tertelan bersama pakan.

3. Omasum

    Pakan yang telah  halus sempurna disalurkan ke omasum (komponen perut ketiga) . Dibagian ini tidak dijumpai hal- hal yang istimewa, selain kekuatan jaringan - jaringan otot untuk memeras air dari pakan yang berasal dari retikulum. Sebagian besar air hasil pemerasan itu disalurkan ke abomasum dan hanya sebagian kecil saja yang diserap oleh omasum.

4. Abomasum

    Pakan yang telah diperas airnya selanjutnya masuk ke abomasum (komponen perut keempat). Proses pencernaan ransum didalam abomasum ini sama dengan proses pencernaan di dalam perut nonruminansia. Dinding abomasum mengeluarkan getah lambung yang mengandung asam hidroklarik serta enzim pepsin dan renin. Pepsin berfungsi memecah protein menjadi pepton dan protease, sedangkan renin berfungsi mengentalkan susu dan mempunyai peranan penting bagi ternak ruminansia yang sedang menyusui. Tanpa renin, susu tidak tercerna dan akan berlalu saja didalam saluran pencernaan.



Post a Comment for "Saluran Pencernaan Ternak Ruminansia"