Beberapa penyakit pada sapi potong yang perlu diwaspadai

Kesehatan Ternak

Tingkah laku sapi memberikan gambaran tentang status kesehatan ternak tersebut. Ciri-ciri sapi sehat sebagai berikut.

Gerakan aktif, segap, selalu sadar, dan tanggap terhadap perubahan situasi disekitarnya yang mecurigakan.
Kondisi tubuh tidak terlalu gemuk dan tidak terlalu kurus.
Langkah kaki mantap dan teratur, tidak sempoyongan dan pincang
Pada saat berdiri sapi dalam keadaan seimbang dan bertumpu pada keempat kakinya dalam posisi yang santai dan punggung rata
Sudut mata bersih tanpa ada kotoran atau getah radang, tidak terlihat perubahan warna selaput lendir pada kornea matanya.
Ekor selalu dikibaskan untuk mengusir lalat dan serangga.
Kulit dan bulu tanpak halus dan mengkilap.
Pernapasan teratur kira- kira tiga puluh kali permenit.
Denyut jantung berkisar 50- 60 kali setiap menit.

Beberapa penyakit pada sapi potong yang perlu diwaspadai dan diperhatikan secara serius seperti berikut.

1. Penyakit Radang Limpa ( Anthrax)

Radang limpa ( anthrax) merupakan salah satu penyakit menular dan berbahaya karna penularannya cepat dan dapat menular kepada manusia dan semua jenis hewan berdarah panas. Gejala-gejala penyakit radang limpa sebagai berikut.

Suhu tubuh tinggi mencapai 41-42℃.
Nadi berjalan cepat.
Tubuh gemetar.
Berjalan sempoyongan dan nafsu makan hilang.
Dari lubang mulut hidung telinga, dan dubur keluar cairan bercampur darah
Mengalami kesulitan bernafas dan menyebabkan kematian secara cepat.

Cara Pencegahannya Sebagai Berikut.

Vaksinasi dengan spora dilakukan enam bulan sekali.
Bangkai ternak yang mati dibakar dan atau dikubur sedalam 2- 2,5 dan diberi kapur.

2. Penyakit SE ( Ngorok)

Penyakit SE pada sapi disebabkan oleh bakteri. Penyakit ini menyebabkan nafsu makan sapi menurun dan menimbulkan bengkak- bengkak pada leher dan badan sapi.

Gejala -gejala penyakit SE sebagai berikut.

Demam tinggi.
Nafsu makan hilang.
Kotoran berdarah.
Bengkak dan bususng terlihat dikepala.
Lidah bengkak dan menjulur keluar.
Mulut menganga dan kleuar lendir berbuih sehingga pernafasan terganggu dan terdengar ngorok
Kematian dapat terjadi 1-2 hari setelah terjadi gejala

Pencegahannya dilakukan vaksinasi SE setiap 6 bulan sekali.

3. Brucellosis ( keluaran atau keguguran)

Penyebab sakit brucellosis adalah bakteri brucella abortus dapat menyerang pada hewan dan manusia. Infeksi dapat terjadi melalui saluran makanan, saluran kelamin, selaput lendir, atau kulit yang luka.

Gejala- gejala penyakit brucellosis antara lain ditandai dengan peradangan pada selaput lendir janin dan berakibat terjadinya keguguran (prematur). Biasanya keguguran terjadi pada masa kebuntingan tujuh bulan.

Cara pencegahannya sebagai berikut.

Menjaga kebersihan.
Manajemen beternak yang baik dan vaksinasi teratur dua kali setahun.
Sapi yang terserang penyakit ini sebaiknya dipotong.

4. Helminthiasis (cacingan )

Penyebab penyakit helminthis adalah cacing. Gejala-gejala penyakit helminthiatis sebagai berikut.

Diare.
Nafsu makan berkurang
Bulu kusam dan jegrik.

Cara pencegahannya sebagai berikut.

Menjaga kebersihan ternak dan sanitasi kandang
Sebaiknya sapi diberikan obat cacing 3 bulan sekali.

5. Bloat (Kembung)

Penyebab penyakit bloat adalah banyak makan rumput muda dan daun kacang-kacangan yang masih basah sehingga terjadi penimbunan gas didalam rumen dan tidak dapat keluar.

Gejala-gejala penyakit bload sebagai berikut.

Perut bagian kiri atas mengembung
Tidak mau makan
Sulit bernafas.
Air liur keluar.
Bila tidak segera dilakukan pengobatan dapat mengakibatkan kematian.

Cara pencegahannya antara lain hindari pemberian rumput muda dan daun kacanga-kacangan yang masih basah. Adapun pengobatannya dapat dilakukan dengan cara- cara berikut.

Diberi obat anti kembung/ antibloat
Diberi minyak goreng murni

Location:

RIASOF.COM