Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN TEH

 HAMA TANAMAN TEH

hama tanaman teh


HAMA

1. TUNGAU JINGGA/ Tenuipelpus Obovatus
    (Acarina: Tetranychidae)
    
Gejala Serangan
    Kebun teh tampak merata kecokelat-cokelatan, apabila didekati tampak tanaman tidak mempunyai pucuk sama sekali karena habis dimakan tungau. Daun muda yang terserang, tampak berguguran sedangkan daun yang agak tua yang tetap berada pada tangkai buah berubah menjadi kecokelat-cokelatan. Serangan tungau terjadi pada musim kemarau.

Cara Hidup
    Telur berbentuk lonjong, kecil-kecil, dan berwarna merah, Larva hidup berkelompok , setelah 14 hari larva berubah menjadi dewasa. Tungau yang telah dewasa memiliki warna yang khas, yakni jingga, tungau bersifat polifag

Pengendalian
  1. Menggunakan tanaman pelindung untuk mengurangi perkembang biakan tungau. Namun harus diperhatikan bahwa tanaman teh tersebut tidak sedang terserang cacar daun teh karena penggunaan tanaman pelindung justru menyebabkan serangan cacar daun teh meningkat.
  2. Menggunakan insektisida selektif
2. ULAT PENGGULUNG DAUN TEH/ Cydia leucostoma
    ( Lepidoptera : Olethreutidae)
    
Gejala serangan
    Pucuk daun teh menggulung dalam jumlah besar, pada bagian yang menggulung tersebut dalamnya rusak. Akibatnya, pertumbuhan daun teh menjadi tidak normal sehingga secara ekonomi nilainya akan turun.

Cara Hidup
    Telur diletakkan pada pucuk daun teh. Telur yang menetas menjadi larva dengan keistimewaan mempunyai daya lekat yang berasal dari benang liur pada tepi pucuk daun yang ditempatinya. Karena benang liur ditempatkan secara melintang, pucuk daun tersebut seakan-akan terikat sehingga sulit sekali membuka, larva berada dalam pucuk tanaman teh.

    Penggerekan pada daun muda dilakukan dari bagian dalam. Terkadang lebih dari satu daun muda yang digerek. Setelah melakukan penggulungan dan penggerekan pada daun muda, larva keluar dari gulungan daun tersebut berpindah kedaun tua. Pada daun tua juga melakukan penggulungan sperti pada daun muda, hanya pada daun tua setelah berhasil digulung bagian dalam dilapisi dengan benang liurnya.
    Pembentukkan pupa berlangsung pada daun tua. Daun hidur 50-60 hari.
    Panjang larva instar akhir mencapai 11 mm, berwarna kehijau-hijauan 
    Kupu berukuran kecil , panjang tubuh 8-10 mm, sayap depan berwarna kelabu agak kelam

Pengendalian
    Secara mekanis, dengan pemetikan daun-daun teh yang menggulung atau mengadakan sortasi pada saat melakukan penimbangan daun -daun. Semua daun teh yang menggulung dipisahkan kemudian dibakar.

3. ULAT STRENGENGE/ Setora nitens
    (Lepidoptera : Limocodidae)

Gejala Serangan 
    Serangan terjadi pada daun teh muda maupun tua sehingga tanaman teh tmpak seperti gundul.

Cara Hidup
    Telur diletakkan secara berkelompok dilindungi oleh lapisan seperti lilin. Larva merupakan larva gatal, berwarna merah atau hijau kekuning-kuningan, pada bagian dorsal terdapat garis berwarna biru dengan bercak-bercak coklat, dan panjang tubuh kurang lebih 35 mm. Stadium pupa 19-23 hari.
    Kupu- kupu berwarna coklat , pada sayap bagian depan terdapat gambar seperti palang berwarna coklat, sedangkan sayap bagian belakang berwarna agak pucat.
    Daur hidup kurang lebih 7-10 minggu, kadang - kadang mencapai 14-15 minggu, bahkan pada daerah dingin mencapai 4-4,5 bulan. 
    Tanaman inang lain : kelapa

Pengendalian
  1. Pemanfaatan musuh alami. Parasitoid berupa lalat yang menyerang larva, seperti Chaetexorista javana. lalat sering keluar dari kokon-kokonnya, daya parasitisasi mencapai 90%. Selain lalat, musuh alami yang lain ialah kepik  buas canthecona sp.
  2. Penggunaan insektisida selektif
.

Post a Comment for "HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN TEH"